Menristekdikti dan Menkeu Bahas Investasi Pemerintahan dalam Pendidikan Tinggi
Menristekdikti dan Menkeu Bahas Investasi Pemerintahan dalam Pendidikan Tinggi
![]() |
BandarjudiQq |
Kementrian Riset,Teknologi,dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menyelenggaran Diskusi Publik sebagai salah satu rangkaian Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2018,"Membumikan Pendidikan Tinggi,Meninggikan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia".Acara tersebut resmi di buka oleh Menteri Riset,Teknologi,dan Pendidikan Tinggi(Menristekdikti),Mohammad Nasir di Auditorium Gedung D Kemenristekdikti,Jakarta.
Dalam sambutannya Menristekdikti mengungkapkan masalah sumber daya manusia menjadi hal yang harus di perhatikan dalam pendidikan tinggi.Sebab,jangan sampai perguruan tinggi memasokan lulusan yang keahliannya tidak di butuhkan oleh industri.Kendati demikian,Pendidikan tinggi Indonesia sendiri masih mengalami sejumlah tantangan,diantaranya terkait daya saing,kualifikasi dan kompetensi dosen,peningkatan infrastruktur pendidikan,_technology readiness_ dan lain sebagainya.
"Kemenristekdikti menugaskan kepada Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti untuk konsentrasi pada peningkatan mutu dosen,melalui berbagai skema seperti beasiswa juga mendorong riset dengan kolaborasi bersama profesor berkelas dunia.Hal ini sangat penting karena mutu dosen akan menentukan reputasi pendidikan tinggi kita di kancah dunia,üjar Menteri Nasir.Pada kesempatan tersebut,Menteri Nasir mengamanahkan kepada para rektor serta koordinator kopertis yang hadir untuk memperhatikan para profesor untuk terus melakukan riset dan publikasi.
Selain itu,bagi dosen yang belum profesor harus terus di dorong untuk menjadi prfesor karena saat ini proporsi dosen Indonesia masih di dominasi lulusan S-2,yakni sebanyak 189.627 orang.Padahal,lanjut Menteri Nasir,Profesor memiliki kontribusi besar dalam meningkatkan daya saing bangsa."Kemenriktekdikti sudah melakukan berbagai terobosan,seperti beasiswa S-2 ke S-3 atau Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul yang di peruntukan bagi calon dosen.Kualitas lulusan program ini nyatanya tidak kalah baik dari mahasiswa lulusan kampus luar negeri.Disisi lain kita masih memiliki sekira 30 ribu lebih dosen yang masih lulusan S-1. Ini tantangan kita bersama,termasuk memetakan SDM,meningkatkan integritas,dan menyelesaikan masalah infrastruktur seperti gedung-gedung kampung yang mangkrak yang nilainya mencapai Rp9triliun,ücap Menteri Nasir.
Postur anggaran Kemenristekdikti untuk tahun 2018 sendiri adalah Rp 42,28 triliun,dimana Rp 40,39 triliun di antaranya untuk sektor pendidikan dan sisanya di gunakan untuk riset teknologi.Menteri Nasir memaparkan,anggaran untuk tahun 2018 sendiri secara efektif,terutama dalam alokasi beasiswa bidikmisi dan adirmasi untuk pelajar Papua.Sementara di sektir riset,Menteri Nasir mengakui masih perlu di tingkatkan jika ingin unggul dalam daya saing bangsa.Pada kesempatan yang sama,Menteri Keuangan (Menkeu),Sri Mulyani secara khusu memberikan arahannya terkait Investasi Pemerintah dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia Indonesia.
Menkue menjelaskan bahwa anggaran bukan satu-satunya penentu untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas,Lebih lanjut,seluruh komunitas pendidikan tinggi harus bekerja sama untuk membangun strategi serta tata kelola yang baik."Saya ingin agar komunitas pendidikan tinggi memiliki strategi sehingga dalam investasi melalui pendidikan ini berhasil. Kita semua tentu tidak ingin hanya membelanjakan uang yang kita punya,tetapi pada akhirnya tidak menghasilkan sumber daya manusia yang mumpuni,"tutur Menkeu.
Menkeu menambahkan, anggaran pemerintah untuk pendidikan mencapai Rp 444 triliun dan dari waktu mengalami peningkatan.Dengan jumalh tersebut,sri mulyani berharap komunitas pendidikan,terutama pendidikan tinggi dapat di kelola dan di investasikan dengan baik.terlebih,Indonesia akan memiliki bonus demografi yang di tandai dengan pertumbuhan populasi usia produktif yang tinggi."Indonesia saat ini memiliki 257 juta penduduk,yang akan terus bertambah populasinya.Tentu menghadapi kondisi ini, kualitasnyaSDM perlu di identifikasi.Alokasi anggaran 20 persen dari APBN untuk pendidikan akan selalu kami penuhi.Untuk itu,mari kita pikirkan bersama untuk strategi mengatur uang,ïmbuhnya.
Terkait permasalahan bangunan kampus mangkrak dan penguatan inovasi,Sri Mulyani menegaskan pihaknya akan membantu menyelesaikan secara perlahan.Kendati demikian,seharusnya dengan perencanaan yang baik,tidak akan ada lagi kasus-kasus serupa.Sri Mulyani mengungkapkan,konsistensi dan integritas memiliki andil besar untuk mencegah ha;l tersebut."Bagaimana pun perdidikan tinggi adalah pabrik untuk menghasilkan SDM yang memiliki karakter,budi pekerti dan intelektual.Saya harap komunitas pendidikan ini fokus untuk menjalankan tugasnya.Kementrian Keuangan sendiri memiliki komitmen untuk membangun sarana dalam mencerdaskan bangsa, menggunakan instrumen fiskal untuk meningkatkan inovasi,serta yang terkahir adalah kita semua harus terbuka jika ingin Indonesia maju,"tandas sri Mulyani.
Setelah keynote speech dari Menkeu Sri Mulyani,acara di lanjutkan dengan diskusi publik bersama Kepala Pusat Ekonomi Makro Badan Keuangan Fiskal,Adriyanto.Adapun dalam kegiatan ini terdapat lebih dari 70 tamu undangan yang terdiri atas pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenristekdikti,para rektor universitas,direktur polikeknik,dan koordinatir kopertis,serta perwakilan dari Lembaga Pemerintah Non kementrian (LPNK)
Comments
Post a Comment